Rabu, 29 Januari 2014



PEMBAHASAN

            Dalam praktikum pertama kali ini yaitu pengenalan alat dan teknik praktikum. Pengenalan alat-alat laboratotium bertujuan untuk mengetahui dasar-dasar dalam praktikum ini yaitu alat-alat yang berada dalam laboratorium. Alat-alat laboratorium biasanya dapat rusak atau bahkan berbahaya jika penggunaannya tidak sesuai dengan prosedur (Plummer, 1987). Pengenalan alat-alat laboratorium adalah agar dapat diketahui cara-cara penggunaan alat tersebut dengan baik dan benar agar tidak terjadi kesalahan prosedur pemakaian alat. Alat-alat yang digunakan dalam laboratorium mikrobiologi pangan yaitu ose (loop), pipet ukur, spatula, batang pengaduk, Erlenmeyer, cawan petri, labu ukur, gelas ukur, beaker glass, bulb pipet, bunsen, preparat, kapas, tabung reaksi, wadah tabung reaksi, tabung durham, media, botol semprot, dan kertas. Hal yang sangat penting dalam pelaksanan praktikum mikrobiologi adalah kesterilan alat yang dipakai, oleh karena itu, dikenal adanya proses sterilisasi, yaitu usaha untuk membebaskan bahan-bahan dari mikrobia yang tidak diinginkan (Soetarto, dkk). Jadi Alat-alat sterilisasi adalah alat yang digunakan untuk membebaskan suatu bahan atau alat lain dari mikrobia yang tidak diinginkan. Sebelum praktikum dimulai, meja dan tangan kita harus dibersihkan dengan alkohol 70%. Harus dengan alkohol 70%, karena mikroorganisme hanya akan mati jika terkena  alkohol 70%. Selain itu, semua alat yang digunakan harus dalam keadaan steril.







Berikut ini akan dibahas fungsi dari masing-masing alat dan bahan tersebut.
1.      Ose (loop)
Ose atau bisa juga disebut loop adalah alat yang digunakan untuk mengambil media dan menggores mikroorganisme yang terdapat di dalam cawan petri. Pada saat mengambil media, harus dilakukan di belakang bunsen yang apinya menyala agar terjadi pemanasan atau sterilisasi pada udara sekitar. Jarum inokulum terdiri dari ose lurus (inoculating needle/transfer needle) untuk menanam mikroorganisme dan ose bulat (inoculating loop/transfer loop) untuk menggores mikroorganisme yang biasanya berbentuk zig-zag. Jarum inokulum biasanya terbuat dari kawat nichrome atau platinum sehingga dapat berpijar jika terkena panas.
2.      Pipet ukur
Pipet ukur digunakan sebagai alat untuk memipet suspensi atau larutan lain yang dibantu dengan bulb pipet. Pipet ukur harus selalu dalam keadaan steril. Cara sterilisasinya yaitu dengan membungkus seluruh bagian pipet ukur dengan kertas dan disterilisasi selama dua jam.







3.      Spatula
            Spatula digunakan untuk mengambil media yang terdapat pada tabung reaksi atau atau bisa juga di dalam beaker glass. Fungsinya hampir sama dengan batang pengaduk. Bedanya, batang pengaduk tidak dapat mengambil media, sedangkan spatula dapat mengambil media.

4.      Batang pengaduk
            Batang pengaduk digunakan untuk mengaduk suspensi atau larutan agar tercampur merata.

5.      Erlenmeyer
            Erlenmeyer adalah alat untuk menyimpan atau menaruh suspensi dan dapat juga dijadikan sebagai alat untuk menghomogenisasikan larutan atau suspensi






6.      Cawan petri
            Cawan petri merupakan tempat untuk menginokulasikan suatu mikroba atau melihat ada atau tidaknya mikroba. Cara membuka cawan petri dilakukan dengan satu tangan saja dan tidak boleh membuka penutup lebar-lebar agar tidak terlalu banyak udara yang masuk. Cawan petri yang digunakan juga harus steril. Cara mensterilisasinya yaitu dengan membungkus cawan petri dengan menggunakan kertas dan diposisikan penutupnya berada dibagian bawah atau dibalikan.

7.      Labu ukur
            Labu ukur adalah alat yang terbuat dari kaca dan menggelembung di bagian bawahnya. Labu ukur memiliki ukuran bervariasi, mulai dari volume 25 ml sampai yang bervolume 2000 ml. Dengan bentuknya yang seperti labu , labu ukur cocok dipakai untuk menyimpan stok dan pengenceran.








8.      Gelas ukur
            Gelas ukur digunakan untuk mengukur suatu suspensi larutan atau media yang memiliki nilai keakuratan yang tinggi dibandingkan dengan beaker glass. Pada saat mengukur volume larutan, sebaiknya volume tersebut ditentukan berdasarkan meniskus cekung larutan. Gelas ukur dapat disterilisasi menggunakan oven bersama peralatan praktikum lainnya, karena bila terjadi pemuaian tidak akan memengaruhi hasil akhir yang diamati.

9.      Beaker glass
Beaker glass digunakan untuk untuk melarutkan media yang biasanya berupa serbuk agar. Selain itu, kegunaan beaker glass juga dapat digunakan untuk menampung akuades.

10.  Bulb pipet
            Bulb pipet digunakan untuk membantu memipet suspensi dari dalam pipet ukur.

11.  Bunsen
            Bunsen merupakan alat pemanas yang berisi air raksa. Bunsen juga dapat digunakan sebagai alat untuk mensterilisasikan udara di sekitar cawan petri yang telah berisi media.

12.  Kaca Preparat
Preparat merupakan alat yang dipakai ketika akan melihat suatu objek dengan menggunakan mikroskop. Preparat biasanya dilengkapi dengan objek glass dan cover glass. Objek glass lebih panjang dari pada cover glass yang bertujuan untuk mengidentifikasi mikroorganisme. lempengan kaca tipis yang digunakan untuk menyimpan sampel yang akan diamati melalui mikroskop. Biasanya setelah sampel diletakkan, digunakan kaca lain untuk menutupi sampel tersebut sehingga posisinya tidak berubah.

13.  Kapas
            Kapas digunakan untuk menyumbat mulut tabung reaksi dan Erlenmeyer. Hal tersebut dilakukan sebelum sterilisasi untuk mencegah kontaminasi dari luar.


14.  Tabung reaksi
            Tabung reaksi merupakan tempat untuk menyimpan suatu suspensi. Tabung reaksi yang digunakan harus steril. Oleh sebab itu, setiap akan digunakan, tabung reaksi harus disterilisasi terlebih dahulu.


15.  Wadah tabung reaksi
            Wadah tabung reaksi digunakan untuk menyimpan tabung reaksi agar tidak pecah dan larutan yang berada di dalamnya tidak tumpah. Wadah tabung reaksi ada yang terbuat dari kayu dan ada yang terbuat dari besi.

16.  Tabung durham
            Tabung durham digunakan untuk mengembangbiakkan mikroorganisme yang menghasilkan gas. Cara penggunaannya yaitu dengan memasukan larutan media dengan menggunakan jarum suntik. Saat memasukan larutan, usahakan tidak terdapat gelembung udara.

17.  Botol penyemprot
            Botol penyemprot berisi aquades yang digunakan untuk membersihkan suspensi yang masih menempel pada dinding-dinding tabung.

18.  Kertas
Kertas digunakan untuk membungkus cawan petri dan pipet ukur saat akan disterilisasi.














KESIMPULAN

    Alat-alat yang digunakan dalam praktikum mikrobiologi pangan adalah ose (loop), pipet ukut, suntikan, spatula, batang pengaduk, Erlenmeyer, cawan petri, labu ukur, gelas ukur, beaker glass, bulb pipet, bunsen, preparat, kapas, tabung reaksi, wadah tabung reaksi, tabung durham, media, botol semprot, dan kertas yang memiliki fungsinya masing-masing sedangkan bahan yang digunakan dalam praktikum biologi salah satunya adalah media agar.
    Alat- alat tersebut harus selalu dalam keadaan steril, sehingga perlu disterilisasi selama dua jam sebelum digunakan dalam praktikum.
    Cara sterilisasinya yaitu dengan membungkus rapat-rapat pada seluruh bagian.
    Cawan petri diposisikan terbalik, yaitu penutup dibagian bawah pada saat dibungkus dan disterilisasi.
    Bagian tabung reaksi yang terbuka, ditutup dengan menggunakan kapas.









DAFTAR PUSTAKA


Fardiaz, Srikandi.1992.mikrobiologi pangan I.PT Gramedia Pustaka Utama.Jakarta.

Hadioetomo dan Ratna Siri. 1993. Mikrobiologi Dasar dalam Praktek. Jakarta : Gramedia.

Pelczar, MJ dan E. C. S. Chan. 1997. Dasar-Dasar Mikrobiologi. Jakarta : UI Press.



PEMBAHASAN

            Dalam praktikum pertama kali ini yaitu pengenalan alat dan teknik praktikum. Pengenalan alat-alat laboratotium bertujuan untuk mengetahui dasar-dasar dalam praktikum ini yaitu alat-alat yang berada dalam laboratorium. Alat-alat laboratorium biasanya dapat rusak atau bahkan berbahaya jika penggunaannya tidak sesuai dengan prosedur (Plummer, 1987). Pengenalan alat-alat laboratorium adalah agar dapat diketahui cara-cara penggunaan alat tersebut dengan baik dan benar agar tidak terjadi kesalahan prosedur pemakaian alat. Alat-alat yang digunakan dalam laboratorium mikrobiologi pangan yaitu ose (loop), pipet ukur, spatula, batang pengaduk, Erlenmeyer, cawan petri, labu ukur, gelas ukur, beaker glass, bulb pipet, bunsen, preparat, kapas, tabung reaksi, wadah tabung reaksi, tabung durham, media, botol semprot, dan kertas. Hal yang sangat penting dalam pelaksanan praktikum mikrobiologi adalah kesterilan alat yang dipakai, oleh karena itu, dikenal adanya proses sterilisasi, yaitu usaha untuk membebaskan bahan-bahan dari mikrobia yang tidak diinginkan (Soetarto, dkk). Jadi Alat-alat sterilisasi adalah alat yang digunakan untuk membebaskan suatu bahan atau alat lain dari mikrobia yang tidak diinginkan. Sebelum praktikum dimulai, meja dan tangan kita harus dibersihkan dengan alkohol 70%. Harus dengan alkohol 70%, karena mikroorganisme hanya akan mati jika terkena  alkohol 70%. Selain itu, semua alat yang digunakan harus dalam keadaan steril.







Berikut ini akan dibahas fungsi dari masing-masing alat dan bahan tersebut.
1.      Ose (loop)
Ose atau bisa juga disebut loop adalah alat yang digunakan untuk mengambil media dan menggores mikroorganisme yang terdapat di dalam cawan petri. Pada saat mengambil media, harus dilakukan di belakang bunsen yang apinya menyala agar terjadi pemanasan atau sterilisasi pada udara sekitar. Jarum inokulum terdiri dari ose lurus (inoculating needle/transfer needle) untuk menanam mikroorganisme dan ose bulat (inoculating loop/transfer loop) untuk menggores mikroorganisme yang biasanya berbentuk zig-zag. Jarum inokulum biasanya terbuat dari kawat nichrome atau platinum sehingga dapat berpijar jika terkena panas.
2.      Pipet ukur
Pipet ukur digunakan sebagai alat untuk memipet suspensi atau larutan lain yang dibantu dengan bulb pipet. Pipet ukur harus selalu dalam keadaan steril. Cara sterilisasinya yaitu dengan membungkus seluruh bagian pipet ukur dengan kertas dan disterilisasi selama dua jam.







3.      Spatula
            Spatula digunakan untuk mengambil media yang terdapat pada tabung reaksi atau atau bisa juga di dalam beaker glass. Fungsinya hampir sama dengan batang pengaduk. Bedanya, batang pengaduk tidak dapat mengambil media, sedangkan spatula dapat mengambil media.

4.      Batang pengaduk
            Batang pengaduk digunakan untuk mengaduk suspensi atau larutan agar tercampur merata.

5.      Erlenmeyer
            Erlenmeyer adalah alat untuk menyimpan atau menaruh suspensi dan dapat juga dijadikan sebagai alat untuk menghomogenisasikan larutan atau suspensi






6.      Cawan petri
            Cawan petri merupakan tempat untuk menginokulasikan suatu mikroba atau melihat ada atau tidaknya mikroba. Cara membuka cawan petri dilakukan dengan satu tangan saja dan tidak boleh membuka penutup lebar-lebar agar tidak terlalu banyak udara yang masuk. Cawan petri yang digunakan juga harus steril. Cara mensterilisasinya yaitu dengan membungkus cawan petri dengan menggunakan kertas dan diposisikan penutupnya berada dibagian bawah atau dibalikan.

7.      Labu ukur
            Labu ukur adalah alat yang terbuat dari kaca dan menggelembung di bagian bawahnya. Labu ukur memiliki ukuran bervariasi, mulai dari volume 25 ml sampai yang bervolume 2000 ml. Dengan bentuknya yang seperti labu , labu ukur cocok dipakai untuk menyimpan stok dan pengenceran.








8.      Gelas ukur
            Gelas ukur digunakan untuk mengukur suatu suspensi larutan atau media yang memiliki nilai keakuratan yang tinggi dibandingkan dengan beaker glass. Pada saat mengukur volume larutan, sebaiknya volume tersebut ditentukan berdasarkan meniskus cekung larutan. Gelas ukur dapat disterilisasi menggunakan oven bersama peralatan praktikum lainnya, karena bila terjadi pemuaian tidak akan memengaruhi hasil akhir yang diamati.

9.      Beaker glass
Beaker glass digunakan untuk untuk melarutkan media yang biasanya berupa serbuk agar. Selain itu, kegunaan beaker glass juga dapat digunakan untuk menampung akuades.

10.  Bulb pipet
            Bulb pipet digunakan untuk membantu memipet suspensi dari dalam pipet ukur.

11.  Bunsen
            Bunsen merupakan alat pemanas yang berisi air raksa. Bunsen juga dapat digunakan sebagai alat untuk mensterilisasikan udara di sekitar cawan petri yang telah berisi media.

12.  Kaca Preparat
Preparat merupakan alat yang dipakai ketika akan melihat suatu objek dengan menggunakan mikroskop. Preparat biasanya dilengkapi dengan objek glass dan cover glass. Objek glass lebih panjang dari pada cover glass yang bertujuan untuk mengidentifikasi mikroorganisme. lempengan kaca tipis yang digunakan untuk menyimpan sampel yang akan diamati melalui mikroskop. Biasanya setelah sampel diletakkan, digunakan kaca lain untuk menutupi sampel tersebut sehingga posisinya tidak berubah.

13.  Kapas
            Kapas digunakan untuk menyumbat mulut tabung reaksi dan Erlenmeyer. Hal tersebut dilakukan sebelum sterilisasi untuk mencegah kontaminasi dari luar.


14.  Tabung reaksi
            Tabung reaksi merupakan tempat untuk menyimpan suatu suspensi. Tabung reaksi yang digunakan harus steril. Oleh sebab itu, setiap akan digunakan, tabung reaksi harus disterilisasi terlebih dahulu.


15.  Wadah tabung reaksi
            Wadah tabung reaksi digunakan untuk menyimpan tabung reaksi agar tidak pecah dan larutan yang berada di dalamnya tidak tumpah. Wadah tabung reaksi ada yang terbuat dari kayu dan ada yang terbuat dari besi.

16.  Tabung durham
            Tabung durham digunakan untuk mengembangbiakkan mikroorganisme yang menghasilkan gas. Cara penggunaannya yaitu dengan memasukan larutan media dengan menggunakan jarum suntik. Saat memasukan larutan, usahakan tidak terdapat gelembung udara.

17.  Botol penyemprot
            Botol penyemprot berisi aquades yang digunakan untuk membersihkan suspensi yang masih menempel pada dinding-dinding tabung.

18.  Kertas
Kertas digunakan untuk membungkus cawan petri dan pipet ukur saat akan disterilisasi.














KESIMPULAN

    Alat-alat yang digunakan dalam praktikum mikrobiologi pangan adalah ose (loop), pipet ukut, suntikan, spatula, batang pengaduk, Erlenmeyer, cawan petri, labu ukur, gelas ukur, beaker glass, bulb pipet, bunsen, preparat, kapas, tabung reaksi, wadah tabung reaksi, tabung durham, media, botol semprot, dan kertas yang memiliki fungsinya masing-masing sedangkan bahan yang digunakan dalam praktikum biologi salah satunya adalah media agar.
    Alat- alat tersebut harus selalu dalam keadaan steril, sehingga perlu disterilisasi selama dua jam sebelum digunakan dalam praktikum.
    Cara sterilisasinya yaitu dengan membungkus rapat-rapat pada seluruh bagian.
    Cawan petri diposisikan terbalik, yaitu penutup dibagian bawah pada saat dibungkus dan disterilisasi.
    Bagian tabung reaksi yang terbuka, ditutup dengan menggunakan kapas.









DAFTAR PUSTAKA


Fardiaz, Srikandi.1992.mikrobiologi pangan I.PT Gramedia Pustaka Utama.Jakarta.

Hadioetomo dan Ratna Siri. 1993. Mikrobiologi Dasar dalam Praktek. Jakarta : Gramedia.

Pelczar, MJ dan E. C. S. Chan. 1997. Dasar-Dasar Mikrobiologi. Jakarta : UI Press.