PEMBAHASAN
Dalam praktikum pertama kali ini yaitu pengenalan
alat dan teknik praktikum. Pengenalan alat-alat laboratotium bertujuan untuk
mengetahui dasar-dasar dalam praktikum ini yaitu alat-alat yang berada dalam
laboratorium. Alat-alat laboratorium biasanya dapat rusak atau bahkan berbahaya
jika penggunaannya tidak sesuai dengan prosedur (Plummer, 1987). Pengenalan
alat-alat laboratorium adalah agar dapat diketahui cara-cara penggunaan alat
tersebut dengan baik dan benar agar tidak terjadi kesalahan prosedur pemakaian
alat. Alat-alat yang digunakan dalam laboratorium mikrobiologi pangan yaitu ose
(loop), pipet ukur, spatula, batang pengaduk, Erlenmeyer, cawan petri, labu
ukur, gelas ukur, beaker glass, bulb pipet, bunsen, preparat, kapas, tabung
reaksi, wadah tabung reaksi, tabung durham, media, botol semprot, dan kertas. Hal yang sangat penting dalam pelaksanan praktikum
mikrobiologi adalah kesterilan alat yang dipakai, oleh karena itu, dikenal
adanya proses sterilisasi, yaitu usaha untuk membebaskan bahan-bahan dari
mikrobia yang tidak diinginkan (Soetarto, dkk). Jadi Alat-alat sterilisasi
adalah alat yang digunakan untuk membebaskan suatu bahan atau alat lain dari
mikrobia yang tidak diinginkan. Sebelum praktikum dimulai, meja dan tangan kita harus dibersihkan dengan
alkohol 70%. Harus dengan alkohol 70%, karena mikroorganisme hanya akan mati
jika terkena alkohol 70%. Selain itu,
semua alat yang digunakan harus dalam keadaan steril.
Berikut ini akan dibahas fungsi dari masing-masing alat
dan bahan tersebut.
1.
Ose (loop)
Ose atau bisa juga disebut loop adalah alat yang digunakan untuk
mengambil media dan menggores mikroorganisme yang terdapat di dalam cawan
petri. Pada saat mengambil media, harus dilakukan di belakang bunsen yang
apinya menyala agar terjadi pemanasan atau sterilisasi pada udara sekitar. Jarum
inokulum terdiri dari ose lurus (inoculating needle/transfer needle) untuk menanam
mikroorganisme dan ose bulat (inoculating loop/transfer loop) untuk menggores mikroorganisme yang
biasanya berbentuk zig-zag. Jarum
inokulum biasanya terbuat dari kawat nichrome atau platinum sehingga dapat
berpijar jika terkena panas.
2.
Pipet ukur
Pipet
ukur digunakan sebagai alat untuk memipet suspensi atau larutan lain yang
dibantu dengan bulb pipet. Pipet ukur harus selalu dalam keadaan steril. Cara
sterilisasinya yaitu dengan membungkus seluruh bagian pipet ukur dengan kertas
dan disterilisasi selama dua jam.
3.
Spatula
Spatula digunakan untuk mengambil media yang terdapat
pada tabung reaksi atau atau bisa juga di dalam beaker glass. Fungsinya hampir
sama dengan batang pengaduk. Bedanya, batang pengaduk tidak dapat mengambil
media, sedangkan spatula dapat mengambil media.
4.
Batang pengaduk
Batang pengaduk digunakan untuk mengaduk suspensi atau
larutan agar tercampur merata.
5.
Erlenmeyer
Erlenmeyer adalah alat untuk menyimpan atau menaruh
suspensi dan dapat juga dijadikan sebagai alat untuk menghomogenisasikan
larutan atau suspensi
6.
Cawan petri
Cawan petri merupakan tempat untuk menginokulasikan suatu
mikroba atau melihat ada atau tidaknya mikroba. Cara membuka cawan petri
dilakukan dengan satu tangan saja dan tidak boleh membuka penutup lebar-lebar
agar tidak terlalu banyak udara yang masuk. Cawan petri yang digunakan juga
harus steril. Cara mensterilisasinya yaitu dengan membungkus cawan petri dengan
menggunakan kertas dan diposisikan penutupnya berada dibagian bawah atau
dibalikan.
7.
Labu ukur
Labu ukur adalah alat yang terbuat dari
kaca dan menggelembung di bagian bawahnya. Labu
ukur memiliki ukuran bervariasi, mulai dari volume 25 ml sampai yang bervolume
2000 ml. Dengan bentuknya yang seperti labu , labu ukur cocok dipakai untuk
menyimpan stok dan pengenceran.
8.
Gelas ukur
Gelas ukur digunakan untuk mengukur suatu suspensi larutan
atau media yang memiliki nilai keakuratan yang tinggi dibandingkan dengan
beaker glass. Pada saat mengukur volume larutan, sebaiknya volume
tersebut ditentukan berdasarkan meniskus cekung larutan. Gelas ukur dapat
disterilisasi menggunakan oven bersama peralatan praktikum lainnya, karena bila
terjadi pemuaian tidak akan memengaruhi hasil akhir yang diamati.
9.
Beaker glass
Beaker glass digunakan untuk untuk melarutkan media yang biasanya berupa
serbuk agar. Selain itu, kegunaan beaker
glass juga dapat digunakan untuk menampung akuades.
10. Bulb pipet
Bulb pipet digunakan untuk membantu memipet suspensi dari
dalam pipet ukur.
11. Bunsen
Bunsen merupakan alat pemanas yang
berisi air raksa. Bunsen juga dapat digunakan sebagai alat untuk
mensterilisasikan udara di sekitar cawan petri yang telah berisi media.
12. Kaca Preparat
Preparat
merupakan alat yang dipakai ketika akan melihat suatu objek dengan menggunakan
mikroskop. Preparat biasanya dilengkapi dengan objek glass dan cover glass.
Objek glass lebih panjang dari pada cover glass yang bertujuan untuk mengidentifikasi
mikroorganisme. lempengan kaca tipis yang digunakan untuk menyimpan sampel yang
akan diamati melalui mikroskop. Biasanya setelah sampel diletakkan, digunakan
kaca lain untuk menutupi sampel tersebut sehingga posisinya tidak berubah.
13.
Kapas
Kapas
digunakan untuk menyumbat mulut tabung reaksi dan Erlenmeyer. Hal tersebut
dilakukan sebelum sterilisasi untuk mencegah kontaminasi dari luar.
14. Tabung reaksi
Tabung reaksi merupakan tempat untuk
menyimpan suatu suspensi. Tabung reaksi yang digunakan harus
steril. Oleh sebab itu, setiap akan digunakan, tabung reaksi harus
disterilisasi terlebih dahulu.
15. Wadah tabung reaksi
Wadah tabung reaksi digunakan untuk menyimpan tabung
reaksi agar tidak pecah dan larutan yang berada di dalamnya tidak tumpah. Wadah
tabung reaksi ada yang terbuat dari kayu dan ada yang terbuat dari besi.
16. Tabung durham
Tabung durham
digunakan untuk mengembangbiakkan mikroorganisme yang menghasilkan gas. Cara
penggunaannya yaitu dengan memasukan larutan media dengan menggunakan jarum
suntik. Saat memasukan larutan, usahakan tidak terdapat gelembung udara.
17. Botol penyemprot
Botol penyemprot berisi aquades yang digunakan untuk
membersihkan suspensi yang masih menempel pada dinding-dinding tabung.
18. Kertas
Kertas
digunakan untuk membungkus cawan petri dan pipet ukur saat akan disterilisasi.
KESIMPULAN
Alat-alat
yang digunakan dalam praktikum mikrobiologi pangan adalah ose (loop), pipet
ukut, suntikan, spatula, batang pengaduk, Erlenmeyer, cawan petri, labu ukur,
gelas ukur, beaker glass, bulb pipet, bunsen, preparat, kapas, tabung reaksi,
wadah tabung reaksi, tabung durham, media, botol semprot, dan kertas yang
memiliki fungsinya masing-masing sedangkan bahan yang digunakan dalam praktikum
biologi salah satunya adalah media agar.
Alat-
alat tersebut harus selalu dalam keadaan steril, sehingga perlu disterilisasi
selama dua jam sebelum digunakan dalam praktikum.
Cara sterilisasinya yaitu dengan membungkus rapat-rapat pada seluruh
bagian.
Cawan petri diposisikan terbalik, yaitu penutup dibagian bawah pada saat
dibungkus dan disterilisasi.
Bagian tabung reaksi yang terbuka,
ditutup dengan menggunakan kapas.
DAFTAR PUSTAKA
Fardiaz,
Srikandi.1992.mikrobiologi pangan I.PT Gramedia Pustaka Utama.Jakarta.
Hadioetomo
dan Ratna Siri. 1993. Mikrobiologi Dasar dalam Praktek. Jakarta : Gramedia.
Pelczar,
MJ dan E. C. S. Chan. 1997. Dasar-Dasar
Mikrobiologi. Jakarta :
UI Press.